Menghitung masa subur setelah haid bisa meningkatkan peluang kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk mencatat siklus menstruasi setiap bulan agar Anda tahu kapan waktu terbaik untuk berhubungan intim, terutama jika sedang menjalani program hamil.

Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi secara teratur, mengetahui cara menghitung masa subur adalah hal penting terlebih jika sedang berencana memiliki anak.
Masa subur adalah periode saat kemungkinan hamil paling tinggi, yaitu 5 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelahnya. Ovulasi terjadi ketika sel telur dilepaskan dari ovarium dan hanya bisa dibuahi dalam waktu 12–24 jam. Karena itu, mengetahui kapan ovulasi terjadi sangat penting.
Setiap wanita memiliki waktu ovulasi yang berbeda-beda, tergantung dari panjang siklus haidnya. Misalnya, jika siklus haid Anda 28 hari, biasanya ovulasi terjadi antara hari ke-12 hingga hari ke-14 sejak hari pertama haid.
Namun, karena durasi haid bisa berubah setiap bulan, ovulasi juga bisa bergeser lebih cepat atau lambat. Maka dari itu, mencatat tanggal menstruasi secara rutin dapat membantu memperkirakan masa subur Anda.
Table of Contents
ToggleCara Menghitung Masa Subur
Perhitungan masa subur bisa dilakukan dengan mencatat siklus haid selama 6–12 bulan terakhir:
- Cari siklus terpendek:
Kurangi 18 dari jumlah hari pada siklus terpendek Anda. Misalnya, jika siklus terpendek adalah 27 hari, maka hari ke-9 adalah awal masa subur. - Cari siklus terpanjang:
Kurangi 11 dari jumlah hari pada siklus terpanjang. Jika siklus terpanjang Anda 30 hari, maka hari ke-19 adalah akhir masa subur.
Jadi, bila siklus Anda berkisar antara 27–30 hari, maka masa subur diperkirakan terjadi antara hari ke-9 hingga ke-19 dari siklus haid.
Tanda-Tanda Masa Subur
Agar prediksi lebih akurat, Anda juga bisa memperhatikan tanda-tanda fisik berikut:
- Peningkatan suhu basal tubuh:
Suhu tubuh saat bangun pagi cenderung sedikit lebih tinggi saat ovulasi. - Perubahan lendir serviks:
Menjelang ovulasi, lendir vagina menjadi bening, licin, dan elastis seperti putih telur mentah. - Nyeri ringan pada perut atau punggung:
Sebagian wanita merasakan nyeri di bagian bawah perut atau punggung menjelang ovulasi. - Gairah seksual meningkat:
Beberapa wanita merasa lebih bergairah dan terlihat lebih menarik saat berada di masa subur.
Tips Bagi Yang Akan Menjalani Program Hamil
Bagi pasangan yang Akan merencanakan Program Hamil, Pregnadev SW Bharata dan Speragood Bharata merupakan rekomendasi suplemen herbal yang aman dikonsumsi selama program hamil karena terbuat dari 100% bahan alami dan bebas dari efek samping.
Pregnadev SW Bharata bermanfaat dalam membantu pematangan sel telur, menguatkan rahim, menyuburkan kandungan, serta mempercepat peluang kehamilan. Sementara itu, Speragood Bharata dirancang khusus untuk pria, terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma, menjadikannya sangat cocok sebagai pendukung Program Hamil bersama pasangan.

Itulah pembahasan tentang Masa subur wanita dan rekomendasi yang bisa mendukung program hamil secara alami dan aman. Jika kamu tertarik dengan Pregnadev SW Bharata dan Speragood Bharata, suplemen herbal yang diformulasikan khusus untuk meningkatkan kesuburan wanita dan pria, kamu bisa mencari informasi lebih lanjut melalui Marketplace terpercaya, melakukan pencarian di Google, atau langsung Cek Di Sini.

Referensi :
Alodokter. Diakses pada 2025. Cara Menghitung Masa Subur Setelah Haid
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Ovulation: What It Is and How to Identify It
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Basal Body Temperature and Ovulation Tracking
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Understanding Your Menstrual Cycle
WebMD. Diakses pada 2025. How to Track Ovulation and Improve Fertility
Healthline. Diakses pada 2025. Cervical Mucus and Ovulation: What You Need to Know
American Pregnancy Association. Diakses pada 2025. How to Track Ovulation Naturally
Planned Parenthood. Diakses pada 2025. Fertility Awareness Methods
NHS UK. Diakses pada 2025. Periods and Fertility: Understanding Your Cycle
Verywell Family. Diakses pada 2025. Signs of Ovulation and How to Detect Them