Pernah tiba-tiba merasa nyeri di perut kanan atas, mual, atau sakit sampai ke bahu tanpa sebab yang jelas?
Bisa jadi itu bukan sekadar gangguan pencernaan biasa melainkan batu empedu, kondisi yang diam-diam bisa berkembang tanpa disadari.

Batu Kecil yang Bisa Bikin Nyeri Besar
Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras di dalam kantung empedu organ kecil berbentuk seperti buah pir di sisi kanan perut, tepat di bawah hati.
Kantung empedu ini menyimpan cairan bernama empedu, yang membantu tubuh mencerna lemak.
Masalahnya, ketika cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol atau bilirubin, cairan ini bisa mengkristal dan berubah menjadi batu kecil yang lama-lama membesar.
Ukurannya bisa sekecil butiran pasir, atau bahkan sebesar bola golf.
Yang bikin berbahaya banyak orang tidak tahu mereka punya batu empedu sampai batu tersebut menyumbat saluran empedu.
Akibatnya:
- Nyeri hebat di perut kanan atas atau di bawah tulang dada.
- Nyeri menjalar ke punggung atau bahu kanan.
- Mual dan muntah.
- Kadang disertai kulit dan mata menguning (jaundice).
Tips SolusiDokter: Cegah batu empedu dengan rutin minum air putih, batasi makanan berlemak, dan jaga berat badan ideal.
Informasi Selengkapnya Klik di sini
Kalau dibiarkan, batu empedu bisa menyebabkan peradangan kantung empedu (kolesistitis), infeksi saluran empedu, bahkan radang pankreas (pankreatitis) yang semuanya bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
Kisah Ibu Rani dan Pelajaran dari Rasa Nyeri
Ibu Rani, 47 tahun, pernah mengira nyeri di perut kanannya hanya karena maag. Tapi rasa sakitnya makin sering datang, terutama setelah makan gorengan atau makanan berlemak.
Setelah diperiksa, ternyata ia memiliki beberapa batu empedu kolesterol di kantung empedunya.
Dokter menjelaskan bahwa gaya hidup tinggi lemak dan rendah serat menjadi pemicu utamanya.
Sejak saat itu, Ibu Rani mulai mengubah pola makannya:
- Mengurangi santan, gorengan, dan makanan olahan.
- Menambah konsumsi sayur, buah, dan air putih.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal.
Batu empedunya akhirnya bisa dikendalikan tanpa perlu operasi segera, berkat perubahan pola hidup yang konsisten.
Setelah rutin menjalani gaya hidup baru, Ibu Rani jarang mengalami nyeri lagi. Tubuhnya terasa lebih ringan, pencernaan lebih lancar, dan ia merasa lebih tenang karena tahu bagaimana cara mencegah batu empedu datang kembali. Ia sadar, pencegahan jauh lebih mudah daripada pengobatan.
Kalau kamu sering merasa:
- Nyeri di perut kanan atas, terutama setelah makan berat
- Mual, kembung, atau cepat kenyang
- Nyeri menjalar ke punggung atau bahu
Jangan diabaikan. Itu bisa jadi tanda awal batu empedu. Segera konsultasikan ke tenaga medis agar bisa diketahui penyebab pastinya apakah masih ringan atau perlu perawatan lebih lanjut.
Langkah Kecil untuk Kesehatan Pencernaanmu
Mulai dari sekarang:
- Pilih makanan rendah lemak dan tinggi serat
- Jaga berat badan ideal
- Rutin minum air putih
- Jangan lewatkan waktu makan
Rekomendasi SolusiDokter: Atasi keluhan batu empedu secara alami dengan Vellare Bharata, herbal yang membantu melancarkan aliran empedu dan menjaga fungsi hati tetap sehat
Informasi Selengkapnya Klik di sini
Dan kalau kamu ingin membantu menjaga fungsi hati dan empedu tetap sehat, kamu bisa melengkapi gaya hidup sehatmu dengan dukungan herbal 100% bahan alami & tanpa efek samping, seperti Vellare Bharata yang dirancang untuk membantu memperlancar aliran empedu, menjaga kesehatan pencernaan, serta mencegah terbentuknya endapan kolesterol di kantung empedu.
Ingin tahu bagaimana Vellare Bharata bekerja untuk anda?


Itulah pembahasan seputar Batu Empedu. Jika Anda mencari solusi herbal terpercaya, Vellare Bharata bisa menjadi pilihan. Dapatkan informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya, lakukan pencarian di Google.
Referensi:
- Mayo Clinic. Gallstones (Cholelithiasis): Symptoms & Causes. Diakses 2025.
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Gallstones. Diakses 2025.
- NHS UK. Gallstones – Overview. Diakses 2025.
- Healthline. Gallstones: Symptoms, Causes, and Treatment. Diakses 2025.
















