Banyak orang percaya kalau diabetes terbagi jadi dua: penyakit gula basah dan penyakit gula kering.

Faktanya? Dalam dunia medis, dua istilah itu tidak pernah ada!

Istilah tersebut muncul karena kebiasaan masyarakat menggambarkan kondisi penderita diabetes:
kalau ada luka yang susah sembuh disebut diabetes basah, kalau tidak punya luka disebut diabetes kering.

Padahal, keduanya sama-sama penyakit gula (diabetes) yang perlu dikontrol serius bukan dibedakan berdasarkan luka atau tidaknya.
Yuk, kita bahas dengan cara yang mudah dipahami.

Apa Itu Sebenarnya Penyakit Gula?

Penyakit gula atau diabetes adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula) dalam darah terlalu tinggi.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan cukup, atau tidak bisa memakainya secara efektif.

Dalam dunia medis, hanya ada tiga jenis utama diabetes:

1. Diabetes Tipe 1 – Umumnya muncul sejak anak-anak atau remaja.
2. Diabetes Tipe 2 – Paling sering dialami orang dewasa karena gaya hidup tidak sehat.
3. Diabetes Gestasional – Terjadi pada masa kehamilan.

Nah, istilah diabetes kering dan diabetes basah tidak termasuk dalam kategori ini keduanya hanyalah istilah populer yang menggambarkan perbedaan gejala pada penderita.

Mengapa Disebut “Penyakit Gula Basah”?

Istilah ini muncul karena banyak penderita diabetes mengalami luka yang sulit sembuh, terutama di kaki.
Kondisi ini sering disalahartikan sebagai “diabetes basah”.

Padahal, luka sulit sembuh bukan karena jenis diabetenya berbeda, melainkan karena efek dari kadar gula yang tinggi, yang menyebabkan:

1. Aliran Darah Buruk

Kadar gula tinggi menyempitkan pembuluh darah, sehingga pasokan oksigen ke jaringan menurun membuat luka sulit menutup.

2. Sistem Kekebalan Lemah

Ketika gula darah tinggi, sel imun menjadi lemah. Luka kecil pun mudah terinfeksi dan sulit sembuh.

3. Kerusakan Saraf (Neuropati)

Saraf rusak membuat penderita diabetes tidak merasakan nyeri di area luka, sehingga luka bisa makin parah tanpa disadari.

Luka kecil yang dibiarkan bisa berkembang jadi ulkus diabetikum bahkan berujung amputasi bila infeksi sudah parah.

Tips SolusiDokter: Luka pada penderita diabetes tidak boleh dianggap remeh. Gula darah tinggi bisa memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Segera periksa ke dokter jika luka tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari.
Cari Tahu Selengkapnya Klik di sini

Lalu, Apa Itu “Penyakit Gula Kering”?

Sebaliknya, penyakit gula kering biasanya digunakan untuk menggambarkan penderita diabetes yang tidak memiliki luka terbuka.

Kondisinya terlihat “lebih ringan”, padahal risikonya tetap sama.
Kadar gula yang tinggi tanpa luka tetap bisa menyebabkan:

• Gangguan ginjal dan jantung
• Kerusakan penglihatan
• Mati rasa pada kaki dan tangan

Jadi meskipun tampak “kering”, penyakit gula kering tetap berbahaya jika tidak dikendalikan.

Cara Merawat Luka Akibat Diabetes

Kalau kamu punya diabetes dan mengalami luka, jangan dianggap sepele.

Langkah awal yang bisa dilakukan di rumah:

• Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun lembut.
• Oleskan salep antibiotik sesuai anjuran dokter.
• Tutup luka dengan perban steril, ganti secara rutin.
• Hindari antiseptik keras seperti alkohol atau yodium.
• Gunakan sepatu longgar agar luka tidak tertekan.
• Naikkan posisi kaki agar sirkulasi darah lebih lancar.

Kalau luka tak kunjung sembuh atau muncul tanda infeksi (merah, panas, bengkak, bernanah), segera periksa ke dokter.

Langkah Pencegahan Luka pada Penderita Diabetes

Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Berikut kebiasaan sederhana yang bisa kamu mulai hari ini:

• Rutin mencuci kaki dengan air hangat dan sabun lembut
• Keringkan sampai sela-sela jari kaki
• Gunakan pelembap agar kulit tidak kering
• Hindari berjalan tanpa alas kaki, bahkan di rumah
• Gunakan sepatu yang nyaman dan tidak sempit
• Potong kuku hati-hati, jangan terlalu pendek
• Cek kondisi kaki setiap hari untuk memastikan tidak ada luka kecil

Dan yang paling penting: kendalikan kadar gula darah setiap hari.

Rekomendasi SolusiDokter: Selain menjaga pola makan dan rutin berolahraga, bantu tubuhmu mengendalikan kadar gula darah dengan dukungan herbal alami yang diformulasikan untuk membantu menstabilkan gula darah, meningkatkan energi, dan mempercepat proses pemulihan luka dengan memperbaiki metabolisme tubuh.
Informasi Selengkapnya Klik di sini

Selain menerapkan gaya hidup sehat, tubuh juga membutuhkan dukungan alami agar kadar gula lebih cepat stabil.
Glucacare Bharata diformulasikan dari bahan 100% alami dan tanpa efek samping yang bekerja langsung membantu menormalkan kadar gula darah sekaligus memperbaiki metabolisme tubuh.

✅ Menstabilkan kadar gula darah secara alami
✅ Mendukung fungsi pankreas dan keseimbangan hormon insulin
✅ Membantu mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes
✅ Menambah energi dan vitalitas tanpa efek samping obat kimia

Ingin tahu bagaimana Glucacare Bharata membantu mengobati penyakit gula secara alami?

Itulah pembahasan seputar Penyakit Gula Basah & Penyakit Gula Kering. Jika Anda mencari solusi herbal terpercaya, Glucacare Bharata bisa menjadi pilihan. Dapatkan informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya, lakukan pencarian di Google

Referensi

• Alodokter. Diakses 2025. Diabetes – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
• Halodoc. Diakses 2025. Tidak Ada Istilah Diabetes Kering atau Basah dalam Medis.
• Mayo Clinic. Diakses 2025. Diabetes – Symptoms and Causes.
• WHO. Diakses 2025. Diabetes Overview.
• CDC. Diakses 2025. What Is Diabetes?